Belakangan ini marak terjadi aksi penipuan yang menyasar para alumni. Hingga saat ini, tercatat 5 orang alumni menjadi korban dengan kerugian yang tidak sedikit. Penipuan dilakukan dengan berbagai modus, mulai dari menyamar sebagai kerabat hingga menawarkan pekerjaan sampingan palsu.
Agar tidak ada lagi yang menjadi korban, berikut rangkuman modus penipuan yang perlu diwaspadai:
1. Modus Penyalahgunaan Identitas
Pelaku menggunakan nomor WhatsApp baru dengan foto profil alumni yang sedang bekerja di luar negeri. Dengan cara itu, pelaku berusaha meyakinkan calon korban. Biasanya mereka meminta sejumlah uang dengan alasan “tebusan cuti kerja”, dan berjanji akan mengembalikannya setelah sampai di rumah.
2. Modus Mengaku Saudara Kena Musibah
Modus lain yang sering digunakan adalah ada nomor baru yang menelpon dan mengaku sebagai saudara . Suara pelaku bahkan bisa dibuat mirip, ditambah penggunaan foto profil yang menyerupai keluarga kita. Mereka lalu mengarang cerita sedang terkena musibah, misalnya jatuh atau kecelakaan , dan segera meminta transfer uang darurat untuk biaya pengobatan.
3. Modus Pekerjaan Sampingan Palsu
Jenis penipuan ini menyasar mereka yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Pelaku menawarkan pekerjaan sampingan online , seperti memberi rating, like, atau review pada postingan/produk tertentu di marketplace.
Awalnya, korban benar-benar mendapatkan keseimbangan uang kecil sehingga timbul rasa percaya. Namun setelah beberapa kali, korban diminta untuk mengirimkan jumlah uang lebih besar dengan dalih upgrade akun atau meningkatkan level pekerjaan . Pada titik inilah korban biasanya mengalami kerugian.
Cara Menghindari Penipuan
Agar terhindar dari tindakan serupa, berikut beberapa langkah pencegahan:
-
Jangan mudah percaya pada nomor baru meskipun memakai nama atau foto orang yang dikenal.
-
Selalu lakukan konfirmasi langsung melalui nomor lama atau jalur komunikasi resmi.
-
Jangan pernah mengirimkan uang sebelum ada kepastian yang valid .
-
Laporkan segera jika ada upaya penipuan agar alumni lain lebih waspada.
Penutup
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa penipu semakin canggih dalam mencari celah. Dengan kewaspadaan bersama dan saling mengingatkan, kita bisa mencegah agar tidak ada lagi alumni yang menjadi korban.
